Tasikmalaya, 29 Juli 2025 – Komitmen Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan peradilan kembali diwujudkan melalui penyelenggaraan kegiatan pemetaan potensi dan kompetensi pegawai secara daring. Acara penting ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai satuan kerja di bawah naungan MA RI, termasuk dari Pengadilan Agama (PA) Kota Tasikmalaya.
Dari PA Kota Tasikmalaya, dua aparatur pengadilan yang turut serta sebagai representasi dan peserta asesmen adalah Elin Martini, S.H., selaku Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Ortala, serta Denda Anggia, S.H.I., Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan (PTIP). Keduanya mengikuti seluruh sesi asesmen dengan antusias dari kantor PA Kota Tasikmalaya, memanfaatkan teknologi daring untuk berinteraksi dengan penyelenggara dan peserta lain dari seluruh Indonesia.
Kegiatan asesmen dibuka dengan sesi pembukaan yang khidmat dan diisi dengan sambutan dari sejumlah pejabat tinggi MA RI dan peradilan tingkat banding. Sambutan pertama disampaikan oleh Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H., Kepala Asesmen Center MA RI. Dalam pidatonya, Dr. Aco Nur menekankan urgensi dari kegiatan pemetaan potensi ini sebagai fondasi penting bagi pengembangan karir yang terencana dan penempatan posisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi peradilan. Beliau juga menyoroti bagaimana asesmen daring ini menjadi bukti adaptasi MA RI terhadap kemajuan teknologi dalam upaya peningkatan kapasitas SDM.
Selanjutnya, giliran Sahlanudin, S.Ag., S.H., M.H., Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Bandung, yang memberikan arahannya. Bapak Sahlanudin menggarisbawahi pentingnya integritas dan profesionalisme dalam setiap aspek pekerjaan pegawai peradilan, dan bagaimana hasil asesmen ini akan berkontribusi pada penciptaan aparatur yang lebih responsif dan berdaya saing.
Pelaksanaan asesmen potensi pegawai ini dirancang secara komprehensif, mencakup berbagai dimensi penilaian untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai potensi kepemimpinan, kemampuan manajerial, hingga kompetensi teknis para peserta. Hasil dari asesmen ini nantinya akan menjadi data vital yang akan digunakan oleh berbagai Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Tinggi Agama di seluruh Indonesia. Dengan informasi ini, mereka dapat mengukur secara objektif potensi dan kompetensi yang dimiliki oleh para pegawainya.
Tujuan utama dari kegiatan ini sangat jelas: untuk memperkuat kualitas pelayanan publik dan efisiensi birokrasi di lingkungan peradilan. Dengan pemetaan potensi yang akurat, diharapkan penempatan dan pengembangan pegawai dapat dilakukan secara lebih strategis, mengisi posisi-posisi kunci dengan individu yang paling kompeten, serta merencanakan program pelatihan dan pengembangan yang relevan. Ini merupakan langkah progresif MA RI dalam mewujudkan birokrasi peradilan yang modern, profesional, akuntabel, dan berintegritas tinggi di era digital.
