Kota Tasikmalaya, 3 September 2020. Rombongan keluarga besar Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya yang dinahkodai langsung Jamadi, Lc., M.E.I dan Muhamad Ihsan, S.Ag., M.Ag selaku ketua dan wakil ketua anyar bertandang sowan ke salah satu pejuang dan sesepuh peradilan Agama Drs. H. Wahyu Widiana, MA di kediaman pribadinya.
Selain sowan dan silaturahmi, kunjungan tersebut juga sebagai salah satu wujud melestarikan tradisi dan nilai keislaman yang selalu dijaga para alim ulama yaitu “suhbah” dan “musafahah” dengan para pendahulu-pendahulunya agar sanad selalu bersambung dari generasi ke generasi. Bukan hanya sarat dengan pengalaman, transfer riil ilmu-ilmu yang telah teruji juga dapat diwariskan dengan shahih dan langsung dari sumbernya.
“Ulama sampaikan, salah satu syarat dapat disebut sebagai sahabat adalah pernah bertemu dengan rasulullah saw”. Tutur Jamadi.
Rombongan yang hadir itu mulai pimpinan, hakim dan Panitera PA Kota Tasikmalaya.
“Wasilah sowan kepada sesepuh PA mudah-mudahan kita mendapat suntikan semangat, ilmu, pengalaman dan asbab turunnya barokah”. Sahut M. Ihsan.
“Alhamdulillah senang dapat kesempatan bertemu dengan salah satu pejuang gigih Peradilan Agama”. Tukas salah seorang hakim PA Kota Tasikmalaya yang selalu khas berkopiah itu.
Disela-sela kesibukan pak wahyu, panggilan tenar untuk Dirjen Peradilan Agama pada masanya, sangat gembira dan antusias dengan kedatangan tamu-tamunya yang sekaligus adalah kader muda penerus di Peradilan Agama.
Beliau memberikan apresiasi dengan perkembangan dan pencapaian Peradilan Agama yang semakin luwes dan familiar memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan.
“Jika dimanfaatkan dengan baik, TI dapat memangkas praktek korupsi, meringankan beban kerja dan memudahkan pelayanan masyarakat”. Ujar Wahyu Widiana saat diwawancarai.
Bagi Wahyu, Peradilan Agama adalah warisan nyata yang tak ternilai harganya dari ruh jihad dan perjuangan para alim ulama dalam menegakkan hukum dan keadilan untuk bangsa Indonesia. “Menjaga eksistensi peradilan agama hukumnya wajib” ujarnya.
Selanjutnya dalam wejangannya, beliau berpesan kepada seluruh yang hadir khususnya dan seluruh generasi penerus peradilan agama dimanapun berada pada umumnya agar senantiasa menjaga integritas, meningkatkan profesionalitas dan kapabilitas serta berbuat dengan ikhlas.
“Aparat Peradilan Agama tidak boleh gaptek, cuek apalagi jutek! tapi musti melek tehnologi, ramah, santun, melayani namun tetap menjaga ciri khas kesantriannya”. Ujar Wahyu Widiana sang begawan AIJP Indonesia.
Diakhir perbincangan, Wahyu menitipkan peradilan agama agar selalu dijaga dan diperjuangkan. (Admin/Abah)