Ketua Pengadilan Tinggi Agam Bandung Dr. Drs. H. Endang Ali Ma’sum, S.H.,M.H. melakukan pembinaan di Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya pada hari Rabu (24/7) ini. Di dampingi istri dan ajudan KPTA tiba sekitar pukul 08.00 dan disambut oleh Ketua dan Wakil Ketua beserta seluruh jajaran. Sebelum melakukan pembinaan KPTA terlebih dahulu berkeliling melihat kondisi ruangan dan fasilitas di Kantor Pengadilan Agam Kota Tasikmalaya dengan didampingi Ketua dan juga Wakil Ketua. Ada beberapa hal yang KPTA tanyakan dan soroti khususnya terkait ruangan PTSP yang kondisi plafon nya perlu perbaikan. Menjawab hal itu Ketua menjelaskan bahwa anggaran untuk pemeliharaan gedung dan banguna sudah habis dikarenakan fokus memperbaiki kebocoran dan perbaikan sarana air.
Kurang lebih sekitar 15 menit KPTA berkeliling ruangan kemudian melanjutkan pembinaan di Ruang Sidang Utama yang dihadiri oleh seluruh Hakim dan Pegawai Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya. Untuk Pembinaan KPTA itu sendiri tema yang diambil adalah terkait Penguatan Integritas, ada beberapa hal utama yang beliau sampaikan, pertama mengenai kedisiplinan, kemudian integritas dan selanjutnya terkait profesionalitas dalam bekerja.
Pada pembahasan awal KPTA menyinggung terkait pentingnya kedisiplinan yang harus dijaga bersama, meskipun secara struktural Ketua merupakan role model utama kedisiplinan dan Wakil Ketua sebagai kordinator kedisiplinan, akan tetapi menurut KPTA kedisiplinan harus dikawal oleh seluruh Hakim dan juga Pegawai “seluruh aparatur pengadilan agama tanpa terkecuali harus menjadi pengawal sekaligus pengamal kedisiplinan”. Tegasnya. “tujuan dari disiplin itu sendiri harapannya agar setiap aparatur dapat bersikap baik, positif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan juga sesame paratur” lanjutnya menjelaskan.
Selain itu KPTA juga menjelaskan terkait pentingnya menjunjung tinggi integritas terlebih Integritas dalam mejaga marwah peradilan. Menurutnya Integritas dapat membentuk pribadi yang menolak godaan dan juga menghindari dari segala bentuk intervensi “sebab pada integritas lah letak kunci kewibawaan dan kemandirian kita dalam proses menjaga wibawa peradilan”. Ucap beliau.
Pada pembinaan KPTA yang berlangsung sekitar 60 menit juga menyinggung terkait pentingnya bersikap professional dalam menjalankan tugas keseharian, untuk itu KPTA berpesan kepada seluruh aparatur untuk melakukan upgrade diri diantaranya menmbah pengetahuan, keterampilan dan juga wawasan “Insan peradilan yang professional tidak lahir dari roses yang instan namun dibentuk dari proses belajar terus menerus yang disertai kesungguhanya”. Jelas nya.